Masukkan Code ini K1-416674-5
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com
CO.CC:Free Domain
View My Stats

Senin, 16 November 2009





KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kita panjatkan kehadrat Illahi Robbi, karena atas limpahan nikmat-Nya kami bisa menyelesaikan laporan penelitian ini. Shalawat beserta salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam penyusunan laporan ini, kami mendapatkan pengetahuan sekaligus ilmu tentang bagaimana sejarah objek wisata Situ Gede yang berada di kampung Maniis Rt/Rw. 04/05 Desa Linggajaya Kecamatan Mangkubumi. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang turut serta dalam penyusunan penelitian ini.
Semoga Allah membalas semua kebaikan rekan-rekan dengan balasan yang berlipat ganda. Amiin.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini kami banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik membangun dari rekan-rekan untuk kelangsungan hidup objek wisata Situ Gede kedepannya.

Tasikmalaya, November 2009

Penyusun,


DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Dasar Pemikiran
BAB II ANALISIS TEORITIS TENTANG OBJEK WISATA SITU GEDE
A. Dampak Positif dari Situ Gede
B. Dampak Negatif dari Situ Gede
C. Gambaran Unsur Lokasi Situ Gede
BAB III ANALISIS TENTANG OBJEK WISATA SITU GEDE
A. Pengaruh Situ Gede Terhadap Masyarakat
B. Pendapat Masyarakat Terhadap Daerah Situ Gede
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dilihat dari sumber ddaya airnya situ bisa dikategorikan sumber daya alam yang dimiliki oleh Indonesia salah satunya untuk pemerintah Tasikmalaya. Situ juga disebut sumber daya air karena air yang dialirkan berasal dari tanah. Seperti situ-situ yang berada di Tasikmalaya, misalnya situ Malimping, Situ Sanghiang dan termasuk Situ Gede sendiri.
Untuk situ-situ di Indonesia agar tidak ada kerusakan bisa ditanggulangi dengan cara mengadakan penghijauan di sekitar kawasan yang diperkirakan sebagai daerah tangkapan hujan dan daerah resapan air. Jika tidak diimbangi dengan usaha pelestarian, maka keterdapatan air untuk situ-situ akan semakin berkurang.
Untuk mengembangkan antara air untuk situ-situ dan untuk lahan-lahan resepan air agar situ tidak cepat kering pada musim kemarau, terdapat upaya-upaya yang harus diperhatikan diantaranya:
1. Membuat konsentrasi air limpasan pada waktu hujan, sebab jika tidak ditampung maka air hujan akan terbuang percuma ke sungai, juga akan menambah luapan air sungai, tempat konsentrasi ini dapat berbentuk bendungan/ bangunan lainnya agar situ-situ di Indonesia khususnya di Tasikmalaya akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.
2. Memperluas areal lahan terbuka hujan. Pemerintah kota dengan dinas mengharuskan memperluas area terbuka hujan agar resapan air bisa meresap ke dalam tanah, agar air tersebut secara cepat meresap ke tanah/lahan tersebut. Sehingga air tersebut bisa mengalir ke situ-situ pada musim kemarau tiba.

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana dampak positif pengairan situ gede agar tetap mengalir?
2. Bagaimana dampak negatif situ gede agar banyak pengunjung?

C. Tujuan Penelitian
1. Pengairan Situ Gede tetap mengalir yaitu dengan cara membuat air limpasan di saat musim hujan datang sehingga air limpasan tersebut akan mengalir ke situ sendiri.
2. Yaitu dengan diperbanyak fasilitas-fasilitas yang memadai untuk pengunjung.

D. Dasar Pemikiran
1. Latar belakang Situ Gede (kondisi dulu)
Menurut cerita dahulu di Sukapura, yang sekarang terkenal dengan nama sukaraja berdiri sebuah Tumenggung yang bernama Ngkrawati dua yang kekasihnya Nyi Ratu Sekarembong,, sedangkan yang satu lagi yaitu Nyi Ratu Kondang Kopa. Diceritakannya pramesuri Prabudilaya sama-sama benci didua oleh prabudilaya, yang akhirnya mereka sepakat untuk membunuh kanjeng Prabudilaya. Ketentuan kerjasamanya didukung oleh hati mereka masing-masing, lalu merekapun membunuh Prabudilaya kemudian diputuskannya mayat tersebut dan dikuburkan di luar kraton (sukapura). Sesudah itu mereka mendapatkan jalan bahwa dikuburkannya di kraton yang letaknya sebelah selatan Utara di Sukapura.
Malam itu juga mayat tersebut dipikul memakai bambu yang diikat seperti rakit, berangkatnya tidak melalui jalan melainkan melalui jalan semacam hutan yang masih angker dan melalui beberapa jalan, maka tibalah di tempat yang mereka tuju yaitu tempatnya di Situ Gede dan dikuburkannya Prabudilaya di tengah-tengah pulau Situ Gede.
2. Kondisi sekarang
Daerah Situ Gede sekarang telah dijadikan objek wisata dan sekarang Stu Gede mengalami kemajuan yang pesat diantaranya:
a. Jalan-jalan yang telah disediakan di situ gede, warung dan lain-lain.
b. Disediakannya fasilitas-fasilitas seperti joging trike.
Karena dengan kemajuan situ gede akan berdampak bagi kehidupan masyarakat di lingkungan situ gede.
3. Untuk yang akan datang
Situ gede banyak pengunjung, maka akan berdampak bagi ekonomi masyarakat di sana dan akan berdampak bagi situ gede tersebut, karena ingin lebih tahu bahwa di daerah tersebut ada sebuah pariwisata.
Tatanan lingkungannya harus ditingkatkan lagi yang diantaranya ada reboisasi/ penghijauan kembali pengaruh air yang sedang surut harus lebih dilihat karena jika terjadi musim kemarau yang panjang akan mengurangi pasokan air yang kurang dan berdampak pada masyarakat di sana.

E. Hipotesis
Adalah menyimak dari apa yang disampaikan mengenai sejarah tersebut maka kami menyimpulkan:
1. Semakin baik kondisi air maka semakin bagus pengaruhnya untuk situ gede dan situ gede akan lebih banyak pengunjung.
2. Semakin buruk pengairan situ gede maka semakin menurun debit air yang akan dihasilkan oelh situ gede dan akan berdampak negatif untuk kelangsungan situ gede sendiri.

BAB II
ANALISIS TEORITIS TENTANG OBJEK WISATA SITU GEDE

A. Dampak Positif dari Situ Gede
Orang yang berada di lingkungan situ gede dapat melakukan pekerjaan di daerah situ gede dan tidak terlalu jauh keluar area Situ Gede. Seperti: nelayan, mendirikan warung-warung dan lain-lain.

B. Dampak negatif dari Situ Gede
1. Produksi air ketika sedang kemarau surut.
2. Jalan-jalan rusak yang mengakibatkan aurs lalu lintas terhambat, karena jalan tersebut sangatlah tidak layak untuk dilintasi.

C. Gambaran Unsur Lokasi Penelitian
Situ Gede berada di daerah Linggajaya Kecamatan Mangkubumi Rt/Rw. 04/05 Desa Mangkubumi. Pada zaman dulu situ gede dibuat oleh Belanda dan dulu Situ Gede berfungsi sebagai irigasi untuk sawah dan ladang. Sebelum Situ gede dijadikan sebagai tempat pariwisata, situ gede adalah rawa yang dalam bahasa Sunda sering disebut “embel” semacam tanah atau lumpur hidup yang berada di darat, sehingga dibuatlah oleh Belanda menjadi sebuah Situ yang dulunya oleh Belanda menjadi pengairan persawahan dan lain-lain, tetapi sekarang Situ Gede dijadikan sebagai pariwisata.

BAB III
ANALISIS TENTANG OBJEK WISATA SITU GEDE

A. Pengaruh Situ Gede Terhadap Masyarakat
Pengaruh situ gede terhadap masyarakat adalah masyarakat di sekitar Situ Gede tidak perlu keluar daerah lain untuk bekerja atau mencari pekerjaan, karena masyarakat Situ Gede sangat dominan menjadi nelayan, karena keseharian warga di sana adalah sebagian nelayan.
Adapun pengaruh buruk bagi warga Situ Gede yaitu warga harus jeli untuk menjaga keamanan dan ketentraman karena Situ Gede banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi terutama oleh anak-anak sekolah, karena dengan kemajuan Situ Gede akan berdampak pada masyarakat skeitar sehingga situ gede bisa diminati oleh banyak pengunjung.

B. Pendapat Masyarakat Terhadap Daerah Situ Gede
Warga di sekitar berpendapat bahwa dengan adanya situ gede warga merasa bangga dan merasa sangat tertolong dengan hasil perikanannya.
Warga tidak perlu keluar daerah situ gede untuk mencari nafkah, dan warga di sana berharap untuk kelangsungan Situ Gede kedepan, karena Situ Gede merupakan sumber kehidupan bagi warga di sana.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pada dasarnya pemerintah perlu memikirkan bagaimana khususnya dinas pariwisata yang ada di kota Tasikmalaya untuk lebih meningkatkan daya tariknya.
2. Pemerintah harus memperhatikan debit air supaya tidak berkurang apabila musim kemarau datang.

B. Saran
1. Untuk Kepala Sekolah
Tolong diusahakan dalam 3 atau 6 bulan sekali disarankan agar setiap liburan untuk mengunjungi Situ Gede. Usahakan sebisa mungkin agar tidak terlalu jauh mencari lokasi untuk melakukan refresing trainning jika di daerah kita masih ada pariwisata Situ Gede.
2. Untuk Guru Bidang Studi
Harus bisa mengajak anak didiknya untuk bisa melestarikan pariwisata khususnya di daerah Tasikmalaya, agar Tasikmalaya bisa dikenal dengan daerah pariwisatanya.
3. Untuk Teman-teman
Jangan melupakan pariwisata kita karena dengan mengunjungi atau melestarikan maka kita selaku anak Indonesia harus bangga karena di kota kita masih ada tempat-tempat untuk berekreasi.
DAFTAR PUSTAKA

Soemarwoto, Otto, 1991. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta: Djambatan.

DOKUMENTASI

Rabu, 04 November 2009

kewirausahaan



A. Pasar
1. Pengertian pasar
Wirausaha biasanya memiliki intuisi yang tajam terhadap peluang pasar. Untuk mengetahui potensi pasar maka diperlukan analisis pasar berdasarkan total kebutuhan pembeli atas produk, pertimbangan kemampuan untuk menggarap, tingkat persaingan yang masih bisa ditoleransi dan kemampuan untuk menjangkau pasar tersebut serta kemungkinan pasar untuk masih memiliki potensi pertumbuhan. Pasar potensial dapat diartikan sebagai kumpulan orang yang memiliki minat yang memadai terhadap tawaran pasar. Identifikasi pasar ini merupakan proses yang harus terus-menerus dilakukan karena variasi kebutuhan beragam bisa terus berubah sesuai dengan tingkat kehidupan masyarakat dan seleranya terhaedap produk atau jasa. Masing-masing orang memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain. Dengan mengetahui karakteristik konsumennya maka pebisnis dapat mengetahui pelayanan yang diinginkan pelanggannya sehingga mencapai kepuasan konsumen. Pasar diartikan adanya interaksi pembeli dan penjual. Interaksi menyebabkan hubungan permintaan dan penawaran. Terjadinya pertemuan harga pasar yakni keseimbangan antara permintaan dan penawaran yang kemudian disebut harga equilibrium. Interaksi permintaan dan penawaran menentukan potensi pasar pada harga pasar yang berlaku. Jumlah permintaan tergantung pada harga pasar. Permintaan adalah jumlah produk yang dapat diserap oleh konsumen dan produk yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu. Permintaan pasar berarti total volume produk yang akan dibeli kelompok pelanggan tertentu di wilayah geografis tertentu pada periode waktu tertentu di lingkungan pasar tertentu dengan program pemasaran tertentu. Estimasi permintaan pasar digunakan untuk mengevaluasi peluang pasar produk/ jasa tertentu. Mengestimasi pasar perlu mempertimbangkan:
a. Potensi pasar total: Jumlah penjualan maksimum seluruh perusahaan di industri tertentu pada periode waktu tertentu. Salah satu cara estimasi yakni: jumlah total pembeli tiap tahun dikalikan jumlah rata-rata produk/ jasa yang dibeli tiap konsumen tiap tahun dikalikan harga. Semakin banyak orang membutuhkan produk/ jasa tersebut maka semakin besar potensi pasarnya, semakin banyak tingkat penggunaan konsumennya maka semakin besar potensi pasar, namun semakin tinggi harga semakin mempersemput potensi pasar. Faktor yang mempengaruhi luas sempitnya potensi pasar adalah :
• Struktur penduduk yakni bagian penduduk/ kategori yang menjadi perhatian.
• Daya beli yakni tingkat pendapatan
• Pola konsumsi yakni komposisi jenis kebutuhan yang menjadi pengeluaran penduduk.
b. Kebutuhan potensi pasar wilayah: Perusahaan dapat mengestimasi penjualan wilayah berdasarkan indeks produk. Bila sudah diketahui jumlah penjualan maksimum di suatu negara maka akan lebih mudah untuk mengestimasi penjualan daerah berdasarkan perhitungan indeks wilayah. Indeks produk berdasarkan brand akan lebih mudah untuk mengetahui peluang pasarnya, semakin rendah indeks brand suatu produk maka akan semakin besar peluang untuk mengalokasikan sumber daya pemasaran ke wilayah tersebut.
c. Penjualan industri dan pangsa pasar: Perusahaan secara aktif mencari informasi penjualan industri aktual di pasarnya dan evaluasi keberhasilan penjualannya di pasar tersebut. Data statistik untuk perdagangan dan industri biasanya menyajikan perkembangan industri keseluruhan sehingga suatu perusahaan dapat mengevaluasi kinerjanya. Dengan demikian perusahaan akan dapat mengidentifikasi pesaing dan mengestimasi penjualannya.
2. Strategi segmentasi pasar
Strategi segmentasi pasar antara lain dilakukan dengan memilih satu segmen pasar yang bisa dilayani (concentrated marketing), memilih dua atau lebih segmen dengan pelayanan yang berbeda (diferentiated marketing) atau menjadikan target pada keseluruhan segmen (combine targets). Segmentasi pasar dikelompokkan menjadi 4:
a. Segmentasi pasar konsumen yakni mengelompokkan konsumen berdasarkan variabel.
• Segmentasi geografis (wilayah, ukuran kota, pemukiman, iklim)
• Segmentasi demografis (usia, kawin/ tidak kawin, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, ukuran keluarga, agama, ras kebangsaan).
• Segmentasi psikografis: gaya hidup (contoh pribadi feminin, maskulin, terbuka, tertutup), kelas sosial (contoh bawah, menengah, atas).
• Segmentasi perilaku: saat pembelian (contoh biasa, khusus), tanggapan pembeli atas manfaat yang dicari (yakni produk, kualitas, nilai, skala ekonomi dan kecepatan yang diinginkan), status pemakai (contoh sebagai pemakai atau bukan pemakai atau baru pertama atau pemakai tetap). Tingkat pemakaian (contoh ringan, sedang, berat), tingkat kesetiaan (contoh sangat loyal, agak loyal, kurang loyal, sama sekali tidak loyal), kesiapan membeli (contoh belum tahu, tahu, beminat, ingin, bermaksud membeli), siklus terhadap produk (contoh antusias, positif, negatif, memusuhi).
b. Segmentasi pasar industri: berdasarkan demografis (industri, ukuran perusahaan, lokasi). Variabel operasi (teknologi, status pemakai, kemampuan pemakai). Pendekatan pembeli (organisasi fungsi pembelian, struktur kekuatan, hubungan alami yang ada, kebijakan pembelian yang umum, kriteria pembelian). Faktor situasi (tingkat kepentingan, penawaran khusus, ukuran pesanan). Karakteristik pribadi (kesamaan pembeli-penjual, sikap terhadap resiko, kesetiaan).
c. Segmentasi pasar penjual kembali (reseller): segmentasi berdasarkan jenis layanan (swalayan, pelayanan terbatas, pelayanan penuh), geografi (wilayah), demografi (ukuran reseller), variabel operasi (teknologi status pemakai, kemampuan pemakai). Pendekatan pembelian (organisasi fungsi pembelian, struktur kekuatan, hubungan alami yang ada, kebijakan pembelian yang umum, kriteria pembelian). Faktor situasi (tingkat kepentingan, penawaran khusus, ukuran pesanan). Karakteristik pribadi (kesamaan pembeli-penjual, sikap terhadap resiko, kesetiaan).
d. Segmentasi pasar pemerintah: geografi (wilayah), demografi (ukuran pemerintahan), variabel operasi (teknologi, status pemakai, kemampuan pemakai). Pendekatan pembelian (organisasi fungsi, pembelian struktur kekuatan, hubungan alami yang ada, kebijakan pembelian yang umum, kriteria pembelian), faktor situasi (tingkat kepentingan, penawaran khusus, ukuran pesanan). Karakteristik pribadi (kesamaan pembeli-penjual, sikap terhadap resiko, kesetiaan).
3. Strategi berdasarkan penempatan posisi perusahaan
Banyak strategi yang bisa dilakukan berdasarkan penemppatan posisi perusahaan pada penguasaan pangsa pasar antara lain:
a. Pemimpin pasar
• Memperkuat posisi pasar saat ini misalnya dengan inovasi
• Melindungi kelemahan internal untuk bertahan dari persaingan
• Mempertahankan posisi dengan cara melakukan penyerangan mendahului pesaing
• Melakukan serangan balasan
• Bergerak untuk menjangkau pasar baru secara agresif
• Mempertahankan portofolio dan sumber daya internal.
b. Penantang pasar
• Menyerang kekuatan pesaing utama
• Menyerang kelemahan pesaing
• Mengepung dengan sumberdaya yang superior dengan melakukan serangan untuk mengambil alih konsumennya maupun pemasoknya.
• Melakukan strategi terobosan baru dengan diversifikasi, menjangkau pasar bari dan menggunakan teknologi baru.
• Secara berkala melakukan serangan yang bertujuan untuk mengacaukan pasar sehingga merubah strategi pesaing.
c. Pengikut pasar
• Membuat produk yang hampir sama atau malah melakukan pemalsuan.
• Membuat formula campuran bahan baku yang hampir sama
• Menjiplak formula sehingga sama
• Menggunakan strategi yang mirip dalam menghadapi perubahan pasar.
d. Penguasa ceruk pasar
• Membuat spesialisasi produk ditujukan pada pemakai khusus (hanya pemakai tertentu yang bisa menggunakan)
• Membuat spesialissi produk dengan pertimbangan mutu dan harga
• Membuat spesialissi layanan tambahan yang tidak ditawarkan oleh pihak lain
• Menjual produk hanya p;ada pelanggan spesial misalnya satu pembeli
• Menjual produk ke pasar wilayah tertentu.

B. Mengenal Produk dan jasa
1. Produk dan jasa
Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk dna jasa. Pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan. Perusahaan yang dapat mencapai proful yang diinginkan dan tercapai tergat penjualan bisanya karena pendekatan pemasaran yang dilakukan tepat bagi konsumennya yakni pendekatan terhadap kebutuhan konsumen.

a. Produk

Gambar: Pendekatan terhadap kebutuhan konsumen
Produk tidak terbatas pada objek fisik tetapi segala sesuatu yang dapat memuaskan kebutuhan dapat disebut sebagai produk. Selain barang nyata produk meliputi jasa, yang merupakan aktivitas atau manfaat byang ditawarkan untuk dijual, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak berakibat pada kepemilikan apapun. Pemahaman klasifikasi produk dapat mengembangkan strategi dan rencana aksi. Produk diklasifikasikan menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen yang menggunakannya, yaitu:
1) Produk konsumen (consumer products)
Produk konsumen adalah produk yang umumnya dibeli dengan upaya sekecil mungkin, sering dan dalam jumlah yang kecil. Biasanya memiliki harga yang murah serta tersedia di berbagai tempat penjualan.
- Produk sehari-hari (convenience products): adalah produk konsumen yang biasanya sering dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan sedikit usaha dalam membandingkan dan membeli. Produk sehari-hari terbagi atas barang pokok yakni dibeli secara teratur, barang impulsif yakni dibeli tanpa rencana, barang darurat yakni memenuhi kebutuhan tak terduga.
- Produk sopping (shopping products): adalah produk konsumen dimana dalam proses pemilihan dna pembeliannya, konsumen melakukan pembandingan karakteristik seperti keccokan, kualitas harga dan gaya.
- Produk spesial (speciality products): adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu sehingga mereka mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya.
- Produk yang tidak dicari (unsought products): adalah produk konsumen, dimana keberadaannya tidak diketahui atau jika diketahui oleh konsumen pun, tidak terpikir oleh mereka untuk membelinya.
2) Produk industri (industrial products)
Produk industri adalah produk yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk pemrosesan lebih lanjut atau penggunaan yang terkait dengan bisnis. Produk industri dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
- Bahan baku dan suku cadang (materials and parts): adalah barang-barang yang spenuhnya masuk ke produk dan terbagi menjadi dua kelas, yaitu bahan mentah serta bahan baku dan suku cadang pabrikan.
- Barang modal (capital items): adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan dan/atau pengelolaan produk akhir dan meliputi dua kelompok, yaitu instalasi dan peralatan.
- Perlengkapan dan jasa bisnis: adalah barang dan jasa tidak tahan lama yang membantu pengembangan dan pengelolaan produk akhir. Perlengkapan terdiri dari dua jenis, yaitu perlengkapan operasi dan barang untuk pemeliharaan dan perbaikan. Sedangkan jasa bisnis meliputi jasa pemeliharaan dan perbaikan serta jasa konsultasi bisnis.
b. Jasa
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan gaya hidup tidak hanya berfokus pada produk tetapi juga jasa. Untuk merencanakan jasa dan pengembangannya diperlukan pertimbangan faktor pengelompokan jasa. Jasa dapat diklasifikasikan berdasarkan ragam kriteria.
• Berdasarkan segmen pasar: jasa ditujukan pada konsumen akhir dan organisasional. Contoh jasa untuk konsumen akhir: jasa salon, transportasi, entertaiment sedangkan contoh jasa organisasi: jasa iklan, jasa distribusi, jasa kebersihan.
• Berdasarkan tingkat keberwujudan: berdasarkan tingkat keterlibatan fisik dengan konsumen. Reted goods services, owned goods services, non goods services. Contoh: jasa rental apartemen, laundry, pembantu rumah tangga.
• Berdasarkan keterampilan penyedia jasa: profesional dan non profesional. Contoh: ahlitata rambut dan tukang ojek.
• Berdasarkan tujuan organisasi jasa: profil services dan non profut services/. Contoh: rumah sakit dan panti asuhan.
• Regulasi: regulated services dan non regulated services. Contoh perpanjangan STNK dan jasa catering.
• Tingkat intensitas karyawan: tingkat keterlibatan karyawan terbagi equipment based services dan people based services. Contoh: vending machines dan konsultan.
• Tingkat kontak penyedia jasa dengan pelanggan: high contact services dan low contact services. Contoh: lembaga kursus.
Namun melalui pendekatan berdasarkan karakteristik perilaku konsumen jasa dapat dibagi 3, yakni:
• Usaha pembelian seberapa besar usaha yang dicurahkan konsumen agar pembelian dapat terealisasi.
• Persepsi terhadap resiko: perasaan seseorang terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan sehubungan dengan pembelian yang ia lakukan baik resiko fungsional, fisik, financial, social, psikologis dan resiko waktu.
• Keterlibatan mencerminkan tingkat kepentingan atau perhatian, atas jasa yang dibeli oleh pelanggan yang bersangkautan. Faktor yang mempengaruhi tingkat keterlibatan konsumen adalah pengalaman sebelumnya (kebiasaan), minat (kesukaan), persepsi terhadap resiko (harapan sesudah pembelian), situasi (situasi pendorong pembelian), dan visibilitas social (merefleksikan citra diri).
Oleh karena jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk berwujud maka dilakukan evaluasi atas jasa itu sendiri dengan mengukur gap yang terjadi. Gap Analisis menekankan pada :
• Kesenjangan pengharapan kosumen dengan persepsiu manajemen
• Kesenjangan spesifik mutu jasa
• Kesenjangan spesifik mutu jasa dengan pemberian jasa
• Kesenjangan penyerahan jasa dengan komunikasi eksternal
• Kesenjangan yang dinikmati konsumen dengan yang diharapkan.
Bauran pemasaran pada jasa diperluas tidak hanya 4P (Product, Price, Promotion, Place) tetapi ditambah dengan 3P (People, Process, Physical evidence) dan 1C (Customer service). People yang dimaksud adalah setiap orang yang bertindak dan berperilaku sesuai dengan standar yang diharapkan sehingga menghasilkan dampak langsung pada output yang diterima pelanggan. Kemampuan people berkaitan erat dengan internal marketing yakni menjaga hubungan internal sehingga dapat memuaskan konsumen. Physical evidence adalah bukti fisik untuk membantu pembeli memiliki persepsi atas jasa yang ditawarkan. Physical evidence terdiri atas essential evidence (keputusan pemberi jasa atas desain dan layout gedung ruang dan lain-lainnya) serta peripheral evidence (nilai tambah sebagai pelengkap proses produksi jasa). Procfess adalah high, contact services yang dilakukan penjual dalam hubungannya dengan pembeli sehingga produksi menjadi bernilai bagi pembelinya. Pada umumnya proses jasa terdiri atas prosedur, jadwal, pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin yang digunakan dalam pencapaian akhir jasa untuk sampai ke konsumennya. Contumer services adalah manajemen kualitas jasa yang ditawarkan kepada pelanggan sehingga memberikan persepsi yang bermakna bagi pelanggannya.
2. Pendekatan pemasaran
Pendekatan pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan pasar yakni dengan cara merencanakan level produk yang disesuaikan dengan permintaahn. Semakin tinggi level produk maka semakin tinggi nilai yang diperoleh bagi pelanggan, namun tentunya juga disesuaikan dengan daya beli pelanggan oleh karena itu suatu perusahaan perlu berhati-hati terhadap nilai produk. Semakin tinggi nilai bagi pelanggan maka semakin tinggi biaya operasional dan yang paling penting adalah kemampuan pelanggan untuk membeli produk tersebut. Level produk antara lain adalah:
a. Level dasar: manfaat inti, contoh “komunikasi” melalui sms.
b. Produk dasar: manfaat inti dirubah menjadi produk dasar, contoh handphone bisa digunakan untuk komunikasi langsung berbicara dan menerima telepon.
c. Produk yang diharapkan: rangkaian atribut yang biasa diinginkan, contoh selain untuk sms, dan komunikasi langsung maka handphone sudah dilengkapi dengan handsfree.
d. Produk yang ditingkatkan: melampaui harapan pelanggan, contoh handphone tidak hanya sms, komunikasi langsung dan ditambah handsfree tetapi ditingkatkakn dengan fungsi mendengarkan musik.
e. Produk potensial: peningkatan fungsi yang tidak hanya memuaskan tetapi juga menggembirakan, contoh handphone juga bisa digunakan sebagai kamera dan vidio shooting dan dilengkapi dengan kemampuan terhubung langsung dengan internet.
Setelah memahami level mana yang akan dituju dan memperkirakan permintaan pasar maka perusahaan dapat memproduksinya sesuai dengan kemampuannya dan sesuai dengan perencanaan lebel produknya sheingga tercapai target laba. Level tersebut juga mempertimbangkan mengenai atribut produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggannya sehingga mampu bersaing pada level masing-masing. Atribut produk adalah faktor yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk. Atribut tersebut adalah:
a. Variasi produk: beberapa versi produk-produk berbeda yang ditawarkan berdasarkan daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi, dan perbaikan.
b. Kualitas: posisi produk pad atingkat bersaing (tingkat paling dasar, tingkat dasar, tingkat diharapkan, tingkat melebihi harapan, tingkat potensial).
c. Desain: gaya dan kinerja produk
d. Fitur: beberapa fungsi suatu produk sebagai keistimewaan produk
e. Kemasan: ukuran, bentuk, warna maupun grafis yang mem,beri manfaat optimal melindungi produk sehingga praktis, aman bagi pembeli.
f. Pemberian label: label melekukan beberapa fungsi, sekurang-kurangnya, label mengidentifikasi produk atau merek. Label juga bisa menggambarkan beberapa hal mengenai produk yang membuatnya dimana dibuat, isinya, bagaimana penggunaannya dan bagaimana menggunakannya secara aman. Akhirnya label bisa pula mempromosikan produk lewat aneka gambar ukuran produk.
g. Ukuran: tingkatan ukuran produk
h. Layanan: kemampuan layanan utama yang menyertai produk yakni layanan pengiriman, penanganan keluhan, ketersediaan kredit.
i. Garansi: layanan tambahan sebagai jaminan perbaikan dan pemeliharaan produk serta penyelesaian klaim.
j. Merek: nama, tanda, simbol yang membedakan terhadap pesaing. Perencanaan merek mempertimbangkan:
• Ekuitas merek (brand equity). Nilai dari suatu merek, menurut sejauhmana merek itu mempunyai loyalitas merek yang tinggi, kesadaran, nama, kualitas yang diterima, asosiasi merek yang kuat, serta asset lain seperti paten, merek dagang dan hubungan saluran.
• Pemeliharaan nama merek: nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan yang besar pada produk. Namun mencari merek yang terbaik adalah tugas yang sulit. Hal tersebut dimulai dengan meninjau produk dan manfaatnya, pasar sasaran dan strategi pemasaran yang disarankan secara cermat. Kualitas yang diinginkan untuk sebuah nama merek meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Nama merek harus menyampaikan sesuatu mengenai manfaat produk
- Nama merek harus mudah diucapkan, dikenal dan diingat.
- Nama merek harus lain dari yang lain
- Nama merek harus bisa diterjemahkan secara mudah ke dalam bahasa asing.
- Nama merek harus terdaftar dan memiliki perlindungan hukum.
• Sponsor merek (brand sponsor)
- Merek pabrik (merek nasional): produk mungkin diluncurkan sebagai merek pabrik (merek nasional), seperti ASTRA.
- Merek pribadi atau merek toko (private brand or store brand): merek yang diciptakan dan dimiliki oleh pedagang dari suatu produk atau jasa. Contoh: Es Teler 77.
- Merek lisensi (licensing): beberapa perusahaan melinsensikan nama atau simbol yang sebelumnya diciptakan untuk pabrik lain, nama selebriti terkenal, karakter dari film dan buku populer dengan biaya tertentu, beberapa di antaranya segera melesat menjadi merek terkenal. Contoh: Waltz Disney.
- Penggabungan merek (Co-Branding): tindakan menggunakan nama merek terkenal dari dua perusahaan yang berbeda atas produk yang sama. Contoh AIG Lippo.
• Strategi merek
- Perluasan lini (line extension): menggunakan nama merek sukses untuk memperkenalkan tambahan jenis barang dalam kategori produk tertentu dengan menggunakan nama merek yang sama, seperti aroma, bentuk, warna, bahan tambahan atau ukuran kemasan tertentu.
- Perluasan merek (brand extension): menggunakan nama merek sukses untuk meluncurkan produk baru atau modifikasi dalam kategori baru.
- Multi merek (multibrands): perusahaan seringkali memperkenalkan merek tambahan dalam kategori yang sama. Pemberian multimerek memberikan sebuah cara untuk membangun sifat dan ketertarikan yang berbeda bagi motif pembelian yang berbeda-beda. Hal tersebut juga memungkinkan perusahaan untuk menempati ruang yang lebih banyak di toko eceran. Kerugian utama dari pemberian multimerek adalah bahwa setiap merek mungkin hanya memperoleh pangsa pasar yang kecil dan tidak satu pun yang akan sangat menguntungkan.
- Merek baru (new brands): Perusahaan dapat menciptakan nama merek baru ketika memasuki produk baru, karena tidak satu pun merek yang ada itu cocok. Kemungkinan lain, perusahaan mungkin melihat bahwa pengaruh nama mereknya yang ada sedang memudar dan diperlukan nama merek yang baru. Kemungkinan terakhir perusahaan mungkin memperoleh merek baru dalam kategori baru lewat akuisisi.

Strategi mendiferensiasi produk seringkali berdasarkan pada: Bentuk (form), keistimewaan (features), kualitas kinerja (performance quality), kualitas kesesuaian (conformance quality), daya tahan (durability), keandalan (reliability), mudah diperbaiki (repairability), gaya (style) dan rancangan (design).
a. Bentuk (form)
Banyak produk dapat dilakukan melalui diferensiasi diantaranya ukuran, bentuk atau struktur fisik dari suatu produk. Sehingga banyak kemungkinan pertimbangan yang dapat diambil oleh konsumen dari bentuk suatu produk.
b. Keistimewaan (features)
Keistimewaan adalah karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai keistimewaan. Titik awal dari diferensiasi keistimewaan adalah versi dasar atau “kerangka” produk
c. Kualitas kinerja (performance quality)
Kualitas kinerja mengacu pad atingkat dimana karakteristik dasar operasi itu beroperasi. Sebagian besar produk awalnya ditetapkan pada salah satu dari empat tingkat kinerja rendah, rata-rata, tinggi dan super.
Dalam suatu unit bisnis, jika memiliki kualitas yang tinggi (unggul) maka memungkinkan mereka untuk menetapkan harga yang tinggi karena banyaknya permintaan, sehingga akan mendatangkan keuntungan dari pembelian ulang yang lebih banyak, adanya kesetiaan pelanggan dan kesan yang positif. Serta biaya mereka untuk memberikan kualitas baik tidak jauh lebih tinggi daripada unit bisnis yang memproduksi kualitas rendah.
d. Kualitas keseusian (conformance quality)
Kualitas kesesuaian adalah tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Kesesuaian yang rendah membuat produk itu gagal memberikan apa yang dijanjikan pada banyak pembeli, sehingga membuat para pembeli menjadi kecewa.
e. Daya tahan (durability)
Daya tahan adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal dan/atau berat atau suatu atribut produk yang sangat penting bagi sebagian besar pembeli.
f. Keandalan (reliability)
Keandalan adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. Pembeli umumnya akan membayar lebih untuk produk yang lebih dapat diandalkan.
g. Mudah diperbaiki (repairability)
Mudah diperbaiki adalah suatu ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal, karena pembeli memilih produk yang mudah diperbaiki. Sifat mudah diperbaiki yang ideal adalah jika pemakai dapat membetulkan sendiri produk itu dengan sedikit atau tanpa biaya atau waktu terbuang.
h. Gaya (style)
Gaya menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu bagi pembeli. Pembeli umumnya mau membayar lebih untuk produk yang bergaya menarik. Gaya memiliki keunggulan menciptakan perbedaan produk yang sukar untuk ditiru. Karena itu mengherankan bahwa banyak perusahaan belum berinvestasi untuk gaya yang lebih baik. Di sisi negatif, gaya yang menarik tidak selalu berarti kinerja yang tinggi.
i. Rancangan (design)
Rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan dan fungsi suatu produk dari segi kebutuhan pelanggan. Rancangan sangat penting dalam membuat dan memasarkan peralatan tahan lama, jasa eceran (retail) dan produk kemasan. Semua mutu yang telah dibahas merupakan parameter rancangan.

3. Pengemasan dan pelabelan
Tuntutan pelanggan menjadi perhatian khusus bagi perusahaan, oleh karena itu perusahaan akan terus melakukan, evaluasi dan pengembangan produk baru sejauh perubahan yang terjadi bbisa diikuti oleh kemampuan perusahaan. Strategi produk yang lainpun dikembangkan yakni pada pengemasan dan pelabelan.
Pengemasan mempertimbangkan:
 Konsep pengemasan (bentuk dan fungsi dasar kemasan yang disesuaikan dengan penetapan harga dan elemen bairan pemasaran lain).
 Uji teknis kemasan (ketahanan kemasan dalam situasi normal)
 Uji visual (keselarasan tulisan dan warna)
 Uji distribusi (kemasan menarik dan mudah untuk dikelola)
 Uji konsumen (tanggapan positif dari konsumen).
Pelabelan mempertimbangkan:
 Kemudahan untuk diidentifikasi
 Kemampuan bisa menjelaskan
 Kemampuan berpromosi untuk menarik minat pembeli.

C. Membandingkan Penetapan Harga
1. Pengertian harga
Harga menurut Kotler dan Amstrong adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untukmemperoleh produk. Harga menurut Fandi Tjiptono adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termask barang dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau jasa.
Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga adalah suatu nilai yang harus dibayarkan oleh konsumen kepada produsen yang berfungsi untuk memperoleh barang dan jasa yang diinginkan.

2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan harga digambarkan sebagai berikut:

a. Faktor-faktor internal
1) Tujuan pemasaran
Sebelum menetapkan harga, perusahaan seharusnya menentukan strateginya atas produk tersebut. Jika perusahaan telah memilih pasar sasarannya dan mempossikannya dengan baik, maka strategi bauran pemasarannya, termasuk harga, akan berjalan dengan baik.
2) Strategi bauran pemasaran
Keputusan harga harus dihubungkan dengan keputusan rancangan produk. Distribusi dan promosi untuk membentuk program pemasaran yang efektif. Keputusan yang dibuat untuk variabel-variabel bauran pemasaran lainnya mempengaruhi keputusan penetapan harga. Perusahaan-perusahaan seringkali menempatkan produk mereka melalui harga dengan mendasarkan keputusan bauran pemasaran lainnya lewat harga yang ingin mereka bebankan. Di sini, harga adalah faktor penempatan produk yang amat penting yang menentukan pasaran produk, persaingan dan rancangan produk. Banyak perusahaan yang mendukung strategi penempatan harga semacam itu dengan suatu teknik yang disebut penetapan biaya sasaran, yang artinya adalah penetapan harga yang dimulai dari menentukan harga jual, lalu menargetkan biaya yang akan memastikan bahwa harga dapat dipenuhi.
3) Biaya
Biaya menjadi dasar bagi harga yang dapat ditetapkan perusahaan terhadap produknya. Perusahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutupi semua biaya untuk produksi, distribusi dan penjualan produk dan memberikan laba yang wajar bagi usaha dan risikonya.
Terdapat dua tipe biaya, yaitu:
a) Biaya tetap
Biaya yang tidak berubah pada tingkat produksi dan penjualan.
b) Biaya variabel
Biaya yang berubah langsung sesuai dengan tingkat produksi.
Biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel pada tingkat produksi tertentu.
4) Pertimbangan organisasi
Manajemen harus memutuskan siapa yang harus menetapkan harga di dalam organisasi tersebut. Perusahaan-perusahaan menangani penetapan harga dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil, harga sering kali ditetapkan oleh manajemen puncak dan bukan leh departemen pemasaran ataupun penjualan. Dalam perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer divisi.
b. Faktor-faktor eksternal
1) Faktor eksternal yang berpengaruh yakni pasar dan permintaan, baik konsumen maupun pembeli industri menyamakan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat dari memilikinya. Jadi, sebelum menetapkan harga, seorang pemasar harus memahami hubungan antara harga dan permintaan atas produknya;. Terdapat bentuk-bentuk struktur pasar konsumen, masing-masing memiliki tantangan penetapan harga yang berbeda, yaitu:
a) Persaingan sempurna
Suatu pasar dimana ada banyak pembeli dan penjual yang memperdagangkan komoditas yang seragam semacam gandum, tembaga atau sekuritas keuangan. Tidak ada seorang pembeli ataupun penjual yang memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap harga pasar yang berlaku.
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna yakni:
(1) Jumlah penjual dan pembeli banyak
(2) Barang yang dijual sejenis, serupa, mirip satu smaa lain
(3) Penjual bersifat pengambil harga (Price Taker).
(4) Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran.
(5) Posisi tawar konsumen kuat
(6) Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
(7) Sensitif terhadap perubahan harga
(8) Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
b) Persaingan tidak sempurna
(1) Persaingan monopolistik
Satu bentuk pasar dimana terdapat banyak produsen atau penjual yang menghasilkan produk serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Produsen atau penjual pada pasar monopolistik memiliki kemampuan mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar pasar monopoli atau oligopoli. Monopoli diartikan adanya interaksi permintaan dan penawaran dimana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang bersifat monopoli yang bisa mendongkrak penjualan. Unsur persaingan terjadi pada penjual produk sejenis. Ciri-ciri pasar monopolistik mirip dengan pasar persaingan sempurna antara lain:
(a) Banyak penjual atau produsen yang berdagang
(b) Posisi tawar konsumen kuat
(c) Barang yang diperjualbelikan terdiferensiasi
(d) Brand menentukan perbedaan/ ciri suatu produk
(e) Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas produknya sendiri karena produknya memiliki keunggulan dibanding yang lain
(f) Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga.
(g) Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan promosi/ iklan sekaligus menjaga citra perusahaan
(h) Relatif mudah keluar masuk pasar.
(2) Persaingan oligopolistik
Suatu pasar dimana ada sedikit penjual yang semuanya sangat peka terhadap strategi penetapan harga dan pemasaran penjual lainnya. Pasar oligopoli adalah bentuk interajsu permintaan dan penawaran dimana terdapat penjual atau produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar. Ciri-ciri oligopoli adalah :
(a) Terdapat produsen atau penjual yang menguasai pasar
(b) Perbedaan produk yang unggul merupakan kunci kesuksesan
(c) Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar atau hambatan lain yang cukup kuat
(d) Salah satu penjual atau produsen sebagai price leader sehingga menentukan perubahan harga yang akan diikuti perusahaan yang lain.
Pasar berdasarkan penawaran dan permintaan terbagi:
(a) Pasar monopoli: pasar konsumen dimana hanya terdiri satu produsen atau satu penjual saja. Penjual tersebut mungkin saja berupa monopoli pemerintah, perusahaan swasta dengan hak monopoli dari pemerintah, atau perusahaan swasta tanpa hak monopoli dari pemerintah.
Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah hanya ada satu penjual, harga dan jumlah kuantitas produk dikuasai oelh perusahaan monopoli, umumnya perusahaan monopoli dikuasai pemerintah, hambatan masuk pasar sangat tinggi karena ditentukan peraturan pemerintah hanya ada satu jenis produk tanpa pilihan alternatif.
(b) Pasar monopsoni: pasar konsumen dimana hanya terdiri satu pembeli yang membeli produk yang dihasilkan. Ciri pasar monopsoni adalah produsen menentukan harga dan memiliki kekuatan penawaran.
2) Faktor eksternal kedua yang berpengaruh adalha persaingan
Faktor eksternal lainnya yang memperngaruhi keputusan penetapan harga perusahaan adalah jumlah pesaing, pangsa pasar pesaing, lokasi pesaing, kekuatan keuangan pesaing, jumlah produk dan merek yang dijual pesaing.
3) Faktor eksternal ketiga yakni faktor lingkungan lainnya
Ketika menetapkan harga, perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam lingkungan eksternalnya. Keadaan ekonomi dapat memiliki dampak yang besar terhadap strategi penetapan harga perusahaan. Faktor-faktor ekonomi seperti booming atau resesi, inflasi dan tingkat bunga mempengaruhi keputusan penetapan harga karena dapat mempengaruhi baik biaya produksi maupun persepsi konsumen terhadap harga dan nilai produk. Selain itu perusahaan harus menetapkan harga yang memberikan keuntungan yang cukup pada penjual. Pemerintah juga merupakan pengaruh eksternal penting lainnya dalam keputusan penetapan harga.
3. Metode penetapan harga
Metode penetapan harga dapat dipilih berdasarkan 3C: permintaan pelanggan (customer demands schedule), fungsi biaya (cost function) dan harga pesaing (competitor’s price). Penetapan harga terbagi atas:
a. Penetapan harga markup: menambakan markup standar ke biaya produk.
Contoh: biaya variabel per unit 1000 rupiah, sedangkan biaya tetap 17 juta rupiah dan unit penjualan yang diharapkan adalah 15.000 maka biaya per unit adalah 1000+(17.000.000:15.000)=2133 rupiah sedangkan perusahaan menginginkan laba 10% mark up atas penjualan berarti harga mark up nya adalah: biaya per unit: (1-pengembalian atas penjualan yang diinginkan)=2133: (1-0,1)=2370 rupiah harga mark up untuk penjualannya.
b. Penetapan harga berdaarkan sasaran pengembalian (target return princing): perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi (ROI) yang diinginkan. Misalnya tingkat pengembalian investasi sebanyak 20% maka (biaya per unit+ biaya pengembalian yang diinginkan x modal investasi): unit penjualan=(2133+0,20x180 juta): 15.000=2400 rupiah. Dengan harga 2400 rupiah sedangkan unut terjual yang diharapkan adalah 15.000 maka dengan investasi 180 juta diperoleh 36 juta per bulan.
c. Penetapan harga berdasarkan nilai yang dipersepsikan pembeli (perceived value). Kesesuaian harga dengan manfaat yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan pembeli. Nilai tambah suatu produk dipersepsikan menjadi nilai yang berarti bagi pelanggan karena menunjukkan kesesuaian harga produk dengan nilai manfaat yang diperoleh atas suatu produk.
d. Penetapan harga nilai (value pricing): menetapkan harga dengan menekankan nilai lebih yang bisa diperoleh konsumennya. Biasanya dengan harga murah mendapat produk berkualitas. Menetapkan harga rendah unbtuk menyesuaikan dengan segmen pasar yang peka terhadap harga.
e. Penetapan harga sesuai dengan harga yang berlaku (going rate pricing) menetapkan harga berdasarkan persaingan pasar. Yakni lebih tinggi atau lebih rendah dibanding pesaing utama.
f. Penetapan tender tertutup :mengikuti tender tertutup atas suatu proyek menetapkan harga berdasarkan perkiraan harga pesaing dan laba yang diinginkan pesaing sehingga perusahaan dapat menentukan laba yang diinginkan untuk memenangkan tender atas suatu proyek.
g. Penetapan harga psikologis: banyak pelanggan yang menggunakan harga sebagai indikator mutu. Supaya nampak lebih murah harganya menggunakan angka ganjil seperti 149.995 rupiah seakan akan pemberian discount atas produk tersebut. Penetapan harga psikologis juga digunakan untuk mendongkrak produk citra suatu produk bagi penerimanya. Misalnya harga sepotong coklat 1 juta rupiah akan memberikan citra penghormatan pembeli produk kepada si penerima coklat. Harga psikologis dapat menarik pelanggan yang kurang memperhatikan informasi mutu tetapi lebih percaya bahwa harga menunjukkan mutu. Harga psikologis juga diterapkan untuk kalangan pembeli ang sering mempertimbangkan harga lama dan harga sekarang serta penempatan kelas produk, karena pembeli segmen ini lebih percaya pada referensi harga penempatan produk di level produk tertentu dan harga sebelumnya.
h. Penetapan harga akhir: yakni menentukan rentang harga akhir berdasarkan pertimbangan elemen bauran pemasaran lain dan juga kebijakan penetapan harga serta dampak harga produk terhadap pihak lain.
Strategi penetapan harga produk baru antara lain adalah:
a. Skimming pricing, yakni menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru.
Penetapan skimming pricing berasumsi bahwa:
• Pembeli tidak terlalu sensitive harga
• Perubahan biaya produksi lebih kecil daripada pendapatan.
• Harga perkenalan yang tinggi dapat memperoleh laba yang tinggi sehingga dapat menutup biaya promosi distribusi.
• Harga tinggi memberi kesan produk superior danmembatasi permintaan sehingga tidak melampaui kapasitas perusahaan.
• Apabila terjadi kesalahan penetapan harga akan lebih mudah menurunkan harga daripada menaikkan harga suatu produk.
b. Penetration pricing yakni menetapkan harga rendah pada tahap awal yang bertujuan untuk meraih pangsa pasar yang besar sekaligus menghalangi masuknya pesaing baru.
Penetration pricing berasumsi bahwa:
• Pasar cukup peka terhadap harga
• Produk memiliki daya tarik tertentu bagi konsumen
• Harga rendah mempercepat penetrasi pasar
• Biaya produksi menurun bila permintaan naik
• Menetapkan harga rendah sehingga mengurangi minat pesaing masuk pasar.
Dalam menentukan penetration pricing digunakan bentuk harga sebagai berikut:
• Restrained price yakni menetapkan harga tertentu karena pertimbangan tingkat inflasi.
• Elimination yakni menetapkan harga untuk mengusir pesaing keluar dari pasar
• Promotion price yakni menetapkan harga rendah dengan kualitas sama untuk promosi produk
• Keep out price yakni menetapkan harga paa tingkatan tertentu untuk mencegah pesaing memasuki pasar.
Penetapan harga produk yang sudah mapan dengan cara harga bertahan, harga diturunkan dan harga dinaikan. Namun masing-masing memiliki alasan yang mendukung keputusannya. Mempertahankan harga karena pasar tidak terpengaruh perubahan, reaksi pesaing dan pelanggan yang tidak pasti, menimbulkan image menghargai keinginan pelanggan, mendukung program mengendalikan inflasi. Sedangkan perusahaan yang memutuskan penetapan harga diturunkan karena persaingan ketat sehingga harus bertahan dengan menurunkan harga, merespon daya beli pasar yang dipengaruhi lingkungan dan untuk memenangkan persaingan. Perusahaan yang menaikkan harga karena pertimbangan mempertahankan profitabilitas, memanfaatkan keunggulan produk.
a. Strategi harga fleksibilitas
Strategi harga fleksibilitas yakni strategi dengan satu harga atau harus bermacam-macam tergantung fleksibilitasnya. Harga fleksibel biasanya dikenakan karena lokasi geografisnya, waktu pengiriman dan kompleksitas produk.
Strategi penetapan harga lini produk yakni mempertimbangkan posisi produk sebagai produk komplementer atau kompetitif.
Strategi leasing yakni suatu kontrak perjanjian antara pemilik aktiva (lessor) dan pihak kedua yang memanfaatkan aktiva tersebut (lesse) untuk jangka waktu tertentu dengan tingkat return tertentu. Leasing terbagi atas operating lease (leasing jangka waktu singkat dan dapat dibatalkan) dan financial lease (leasing jangka panjang dan tidak dapat dibatalkan). Financial direct leasing (menggunakan aktiva yang tidak pernah dimiliki sebelumnya leveraged leasing (pengeluaran investasi besar oleh lessor untuk pembelian aktiva dengan meminjam pihak ketiga).
b. Strategi bundling-pricing/ Iceberg pricing
Strategi bundling pricing yakni memasukan marjin ekstra dalam harga untuk menutup jasa pendukung. Strategi ini memiliki tujuan antara lain:
• Mendapat jaminan aktiva dipelihara sehingga dapat dijual kembali
• Menghasilkan pendapatan ekstra guna menutup biaya
• Menghasilkan pendapatan mendukung personil purna jual
• Menghambat persaingan dengan pelayanan purna jual.

c. Strategi kepemimpinan harga
Yakni menetapkan harga yang selalu diikuti oleh perusahaan pesaing. Manfaat kepemimpinan harga yakni mencegah perang harga, menjaga kestabilan harga dan memeprtahankan pangsa pasar.

D. Distribusi (Place)
1. Pengertian distribusi
Distribusi adalah proses kegiatan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen. Produsen memperoduksi barang dalam jumlah relatif agak besar yang harus dibagi-bagi dalam jumlah kecil untuk disampaikan kepada konsumen. Untuk itu produsen memerlukan adanya pedang perantara atau distributor untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Distributor bekerja secara aktif mengusahakan perpindahan bukan hanya secara fisik, tetapi dalam arti agar barang dan jasa tersebut dapat dibeliu oleh konsumen. Jadi saluran distribusi membantu memperlancar pergerakan hak milik dari suatu produk. Saluran distribusi adalah struktur unit organisasi antar perusahaan dan agen serta penyalur, penjualan grosiran dan eceran di luar perusahaan melaluinya sebuah komoditi produk atau jasa dipasarkan.
2. Saluran distribusi
Adanya distribusi membuktikan bahwa di dalam perusahaan terdapat sistem yakni sistem yang menggerakkan produk dari produsen ke konsumen. Produsen memerlukan saluran pemasaran karena tiga sebab berikut:
a. Saluran menjaga aspek-aspek transaksi pemasaran, termasuk penjualan, pembiayaan dan pengambilan resiko yang berkaitan dengan penyimpanan produk dalam mengantisipasi penjualan yang akan datang.
b. Saluran memerlukan fungsi logistikal pemindahan barang dari titik produksi ke titik pembelian atau konsumen.
c. Saluran pemasaran membantu produsen mempromosikan barang dan jasa distribusi adalah suatu system yang aktifitasnya ditujukan untuk menggerakan produk dari produsen ke konsumen.
d. Salurna membantu menguasai pasar dan pengembangan pasar.
Kebanyakan produsen menggunakan perantara untuk menyalurkan produk mereka ke pasar karena perantara pemasaran memberikan beberapa keuntungan seperti.
a. Banyak produsen yang kekurangan sumber daya financial bila menjalankan pemasaran langsung
b. Pemasaran langsung membutuhkan banyak produsen yang menjadi perantara untuk produk pelengkap dari produsen lain agar tercapai penghematan distribusi masal.
c. Produsen yang mampu membangun saluran pemasaran mereka sendiri biasanya dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan meningkatkan investasi mereka pada bisnis utama.
Penggunaan perantara sebagian besar karena keunggulan efisiensi mereka dalam membuat barang tersedia secara luas dan mudah diperoleh pada sasaran.
Saluran distribusi sebagai bagian dari bauran pemasaran memiliki berbagai fungsi yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam rangka menyalurkan produknya secara efektif dan efisien agar dapat dinikmati oleh konsumen yang membutuhkan, maka Philip Kotler menjabarkan fungsi saluran distribusi adalah sebagai berikut:
a. Informasi
Mengumpulkan dan mendistribusikan riset pemasaran dan informasi intelejen tentang faktor-faktor dan kekuatan-kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang dibutuhkan untuk merencanakan dan membantu terjadinya pertukaran.
b. Promosi
Mengembangkan dan menyebarluaskan komunikasi persuasuf kontak
berkenaan dengan suatu penawaran.
c. Kontak
Menemukan dan berkomunikasi dengan pembeli prospektif.
d. Mencocokan
Membantu dan menyesuaikan penawaran terhadap kebutuhan pembeli, termasuk kegiatan seperti manufaktur, emmilih, merakit dan mengemas.
e. Negosiasi
Mencapai suatu kesepakatan atas harga dan kondisi lain dari penawaran sehingga kepemilikan dapat dipindahkan.
f. Distribusi fisik
Memindahkan dan menyimpan barang.
g. Pendanaan
Mendapatkan dan menggunakan dana untuk menutup biaya kegiatan pendistribusian.
h. Pengambilan resiko
Memperhitungkan risiko menjalankan tugas pendistribusian.
Jika para produsen sendiri yang melakukan fungsi-fungsi ini, maka biaya mereka akan meningkat dan harganya sudah tentu lebih tinggi. Pada saat yang bersamaan, ketika sebagian dari fungsi ini dipindahkan kepada para perantara, biaya produsen dan harga mungkin dapat lebih murah, namun para perantara harus menetapkan harga lebih tinggi untuk dapat menutup biaya untuk menjalankan tugas mereka. Dalam memilah tugas saluran distribusi, macam-macam fungsi tersebut harus diberikan pada anggota saluran distribusi yang dapat menjalankannya dengan efisien dan efektif sehingga dapat menyajikan bauran produk yang memuaskan bagi konsumen sasaran.
3. Cakupan pasar
Setiap perusahaan yang menggunakan perantara pemasaran harus menentukan rencana atas cakupan pasar, atau tingkatan atas distribusi produk diantara toko pengecer. Perusahaan mencoba memilih tingkat cakupan pasar kemudian mereka dapat melayani pelanggan dengan kemudahan akses pada produk mereka, tetapi mereka masih perlu memastikan bahwa toko pengecer mereka sanggup menjualproduk mereka. Cakupan pasar dapat diklasifikasikan sebagai distribusi intensif, distribusi selektif atau distribusi eksklusif.
a. Distribusi intensif
Untuk mencapai tingkatan cakupan pasar untuk semua tipe konsumen, distribusi intensif digunakan untuk mendistribusikan produk ke hampir semua toko yang mungkin. Perusahaan yang menggunakan distribusi intensif memastikan bahwa konsumen memiliki akses yang mudah ke produknya.
b. Distribusi selektif
Distribusi selektif dipergunakan untuk mendistribusikan produk melalui toko yang dpilih. Beberapa toko dengan sengaja menghindarinya.
c. Distribusi eksklusif
Dengan distribusi eksklusif hanya satu atau beberapa toko yang dipergunakan. Distribusi ini sangat berbeda dengan distribusi selektif. Beberapa produk yang mempunyai distribusi eksklusif membutuhkan pelayanan yang khusus.

E. Promosi (Promotion)
1. Pengertian promosi
Promosi adalah usaha yang dilakukan pemasar untuk memengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran. Promosi juga merupakan usaha mengomunikasikan informasi yang bermanfaat tentang suatu perusahaan atau produk dan jasa untuk memengaruhi pembeli potensial. Komuniaksi pemasaran menggunakan periklanan, penjualan personal/ perorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung.

2. Strategi pemasaran
a. Strategi pemasaran pada tahap perkenalan
• Pengenalan membutuhkan waktu oleh karena itu penjualan lambat
• Laba rendah karena selain penjualan rendah tetapi biaya distribusi dan promosi tinggi
• Banyak dana untuk menambah persediaan dan menarik penyalur untuk mendistribusikan
• Strategi promosi ditujukan untuk memberitahu dan mendorong mencoba.
• Strategi peluncuran disesuaikan dengan positioning
• Strategi promosi ditekankan pada periklanan dan publisitas.
b. Strategi pemasaran pada tahap pertumbuhan
• Peningkatan mutu, ciri dan model produk
• Memasuki segmen pasar barupeningkatan saluran distribusi.
• Pergesaran bentuk/ isi pesan iklan
• Strategi harga
• Strategi promosi lebih diprioritaskan pada penjualan personal.
c. Strategi pemasaran dalam tahap kedewasaan
• Modifikasi pasar
• Modifikasi bentuk
• Modifikasi bauran pemasaran
• Periklanan dan publicity dikurangi sedangkan penjualan personal didukung promosi penjualan dilakukan.
d. Strategi pemasaran dalam tahap kemunduran
• Penambahan model untuk mendominasi posisi persaingan
• Kurangi modal secara selektif dan tingalkan kelompok konsumen secara selektif
• Kurangi/ jual sebagian aset untuk mendapatkan dana segar
• Keluar dari industri
• Promosi penjualan lebih diprioritaskan.
3. Tujuan promosi
a. Memberitahukan kepada konsumen mengenai suatu produk dan menunjukkan keunggulan produk dibandiung pesaingnya.
b. Membujuk sikap pelanggan untuk mau membeli dan seterusnya melakukan pembelian kembali terhadap produknya.
c. Mengingatkan kepada konsumen tentang kepuasan yang telah diperoleh dari produk yang pernah dipuluh dan dibelinya.
4. Promosi penjualan
a. Pengertian promosi penjualan
Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong penjualan. Promosi penjualan dapat membujuk pengecer atau pedagang grosir untuk menjual sebuah merek, memberinya ruangan rak, mempromosikannha dalam iklan, dan menyodorkannya ke konsumen. Perusahaan manufaktur menggunakan beberapa alat promosi penjualan. Kebanyakan alat yang digunakan bagi promosi kepada konsumen adalah pertandingan (kontes), hadiah (premium), pameran (display), dapat digunakan juga sebagai alat promosi penjualan.alternatif lainnya, pabrikan bisa juga menawarkan diskon langsung dari harga resmi di daftar harga. Penawaran tersebut mendorong pengedar untuk membeli dalam jumlah besar atau menjual produk tertentu.
b. Alat promosi penjualan
a. Sampel/ haidah: adalah sejumlah produk atau jasa gratis yang dikirimkan dari rumah-rumah, dikirim melalui pos, diambil di toko, disertakan pada produklain, atau ditampilkan dalam tawaran iklan.
b. Premium: merupakan barang yang ditawarkan dengan harga yang relatif rendah atau gratis sebagai insentif untuk membeli produk tertentu.
c. Hadiah: adalah tawaran kesempatan untuk memenangkan uang tunai, perjalanan, atau barang karena membeli sesuatu.
d. Kontes/ pameran dagang/ ekshibisi/ demonstrasi: mengharuskan konsumen menyerahkan masukan untuk dipelajari sekelompok juri yang akan memilih masukan terbaik.
e. Undian/ lotere/ permainan: meminta konsumen menyerahkan nama mereka ke dalam penarikan undian.
f. Kupon: sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya atas potongan harga yang telah ditetapkan untuk produk tertentu.
g. Bunga rendah: pemberian bunga rendah karena pembelian angsuran.
h. Rabat: pengembalian tunai kepada konsumen ats pembelian suatu produk.
Agen dapat menggunakan diskon itu demi memperoleh laba secara langsung, atau untuk memberi pengurangan harga bagi pelanggan mereka. Perusahaan manufaktur juga bila menawarkan keringanan (allowance) sebagai imbalan atas persetujuannya untuk menampilkan produk pabrik dalam suatu cara misalnya dengan menerima kembali produk lama dan diganti dengan produk baru dengan potongan harga dimana produk lama dihargai sebesar rupiah tertentu. Keringanan priklanan mengkompensasi pengecer untuk mengiklankan produk. Keringanan display mengkompensasi mereka untuk menggunakan display istimewa.
c. Manfaat dan tujuan
Ada 3 manfaat pokok dari promosi penjualan, yaitu:
• Komunikasi: memberikan informasi yang dapat menarik perhatian konsumen agar tertarik untuk membeli produk
• Insentif: memberikan kontribusi, konsesi atau dorongan yang dapat bernilai tambah bagi pelanggan.
• Invitasi: proses pengharapan agar konsumen segera melakukan transaksi pembelian.

Tujuan dari promosi penjualan adalah:
• Penjual bisa menggunakan promosi penjualan untuk meningkatkan penjualan jangkapendek atau untuk membangun pangsa pasar jangka panjang. Tujuannya adalah untuk menarik konsumen agar mau mencoba produk baru, memancing konsumen agar meninggalkan produk pesaing, atau untuk membuat konsumen meninggalkan produk yang sudah matang, atau menahan dan memberi penghargaan pada konsumen.
• Tujuan promosi penjualan mencakup: membuat pengecer memperdagangkan produk baru dan memberi ruang lebih banyak untuk persediaan, membuat mereka membeli dimuka.
• Tujuan armada penjualan meliputi: mendapatkan lebih banyak dukungan armada penjualan untuk produk sekarang atau produk baru atau mendapatkan wiraniaga untuk mencari langganan baru.

F. Penjualan Perorangan
1. Pengertian penjualan perorangan (personal selling)
Beberapa pengertian penjualan perorangan menurut beberapa ahli:
a. Pengertian penjualan menurut Henry Simamora
Penjualan perorangan adalah presentasi lisan dalam sebuah percakapan dengan seorang atau lebih pembeli prospektif dengan tujuan melakukan penjualan.
b. Pengertian penjualan menurut Peter dan Olson
Penjualan perorangan adalah interaksi personal langsung antara seseorang pembeli potensial dengan seorang salesinan, penjualan perorangan dapat menjadi metode promosi yang hebat.
c. Pengertian penjualan perorangan menurut Tjiptono
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memeprkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhaap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
Penjualan perorangan disebut penjualan pribadi atau penjualan personal. Dari ketiga pengertian penjualan perorangan tersebut dapat diartikan bahwa penjualan personal adalah kontak langsung antara perusahaan dengan konsumennya melalui para wiraniaga yang terlatih untuk membangun hubungan dengan pelanggan. Bentuk kegiatan penjualan personal antara lain door to door selling, mail order, telephone selling dan direct selling. Program pendukung kegiatan penjualan personal antara lain adalah presentasi sales, pertemuan sales program intensif, sampel, dan pameran dagang.
2. Prinsip-prinsip penjualan personal
Prinsip-prinsip penjualan personal terdapat tiga aspek yakni:
a. Profesionalisme penjualan
Pendekatan pelatihan penjualan berusaha mengubah seorang wiraniaga dari penerima pesanan yang pasif menjadi pencari pesanan yang aktif. Pelatihan bertujuan untuk melatih wiraniaga tentang seni menjual.
b. Negosiasi
Keahlian dalam memeprsiapkan dan merencanakan, pengetahuan mengenai masalah yang dinegosiasikan, kemampuan untuk berfikir dengan jelas dan cepat dalam satusi di bawah tekanan, kemampuan untuk menyatakan pikiran secara verbal, keahlian untuk mendengarkan, mengarah untuk membujuk pihak lain, serta kesabaran. Negosiasi mengarah pada winwin solution.
c. Pemasaran hubungan
Banyak perusahaan sekarang mengalihkan penekanan mereka dari pemasaran transaksi ke pemasaran hubungan. Pelanggan masa kini berukuran besar dan sering bersifat global. Mereka memilih pemasok yang dapat menjual dan mengirim kumpulan produk dan pelayanan yang terkoordinasi ke berbagai lokasi.

G. Periklanan
Menurut Kotler periklanan adalah setiap bentuk pembayaran untuk penyajian non persnal dan merupakan promosi ide, produk atau jasa oleh sponsor yang diketahui dan dikenal. Menurut Institut Praktisi Periklanan Inggris, periklanan adalah pesan-pesan penjualan persuasif yang diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk atau jasa tertentu dengan biaya semurah murahnya.
Bentuk periklanan antara lain: iklan cetak, TV, radio, kemasan luar, kemasan dalam, gambar hidup, brosur, poster, direktori, billboard, vidio tape, symbol dan logo.
Pembuatan program periklanan hendaknya mempertimbangkan 5M, yakni:
1. Mission: apa tujuan periklanan.
2. Money: berapa banyak uang yang dibelanjakan
3. Message: pesan apa yang harus disampaikan
4. Media: media apa yang digunakan
5. Measurament: bagaimana mengevaluasinya.
Tujuan periklanan antara lain bersifat informasi, meyakinkan dan membangun permintaan, membandingkan terhadap produk lain, serta menjaga agar konsumen sellau menggingat produk yang ditawarkan.
Mengenai banyaknya uang yang dibelanjakan berarti tergantung dari frekuensi periklanan, kemungkinan barang subtitusi, persaingan dan tahapan siklus kehidupan produk.
Pesan yang disampaikan tergantung pada rancangan pesan yakni (isi pesan, tema, ide), struktur pesan (keismpulan pesan diterima audience), format pesan (judul, kata-kata, ilustrasi dan warna) dan sumber pesan (orang-orang terkenal).
Media yang digunakan mempertimbangkan pada keunggulan dan keterbatasan media yakni kapasitas media dalam menyampaikan jangkauan, frekuensi dan dampaknya bagi audience.

Mengukur efektifitas iklan dengan cara:
1. Mengetahui kesadaran konsumen terhadap unsur-unsur iklan dan merk.
2. Mengukur reaksi emosional konsumen terhadpa iklan
3. Membangkitkan afeksi konsumen
4. Menilai sikap konsumen dan preferensinya terhadap merk yang diiklankan
5. Mengukur tingkat penjualan.

H. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat adalah kegiatan membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa yang merugikan.
Bentuk kegiatan hubungan masyarakat antara lain berita pers, seminar, laporan tahunan, sumbangan sukarela, sponsorship, publikasi, hubungan kemasyarakatan,lobi, even, majalah perusahaan.

I. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung adalah kombinasi dari berbagai metode promosi yang ditujukan langsung kepada pasar sasaran dan berusaha memperoleh respon langsung.
Bentuk kegiatan antara lain catalog, surat penawaran, telemarketing, belanja elektronik, TV shopping, fax, e-mail, voice mail. Keuntungan pemasaran langsunga adalah non publik yang berarti langsung pada sasaran orang-orang tertentu yang dituju, pesan dapat disesuaikan dengan konsumen yang dituju, pesan dirancang up to date untuk dikirim khusus dan dapat dirubah sesuai dengan respon balik para konsumennya.